Mantap, Indonesia Tetap Kembangkan Jet Tempur IFX dan Beli Rafale

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terjawab sudah ambisi Pemerintah Jokowi melalui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak menggantikan proyek jet tempur KFX/IFX (Indonesia Fighter Experiment) dengan Rafale meskipun generasinya sama yaitu 4,5.

Bocoran kepastian itu diungkapkan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) sebuah lembaga pemerintah Korea Selatan (Korsel) yang mengurusi pengadaan alutsista dan pengembangan industri pertahanan.

“Rencana pembelian jet Indonesia terpisah dari proyek KF-X. Proyek ini juga penting bagi Indonesia, dan negosiasi sedang dilakukan untuk menemukan jalan tengah,” kata seorang pejabat DAPA yang dikutip Yonhap, Jumat 9 April 2021.

Dalam pertemuan empat mata di Seoul minggu ini, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Suh Wook dan Indonesia, Prabowo Subianto sepakat bahwa proyek itu “melambangkan rasa saling percaya.”

Saat ini, mereka belum menemukan cara untuk menyelesaikan masalah pembayaran dari Indonesia yang sempat tertunda.
Namun mereka tidak menemukan cara khusus tentang cara menyelesaikan masalah pembayaran.

Melalui akun instagramnya, Jumat 9 April 2021 ini, Prabowo mengunggah fotonya bersama Bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Y.M Suh Wook pada peluncuran jet tempur KF-X/ IF-X.

Pesawat yang okeh Prabowo itu diberinama KF-21 Boramae itu dikabarkan setara dengan F-15 EX buatan Boeing. Sebelumnya, Indonesia juga memasukkan pesawat itu sebagai alutsista yang dibeli untuk memenuhi minimum essential force.

Jika proyek IFX tetap berjalan kemungkinan besar pembuatannya juga akan dilakukan di Indonesia sebagaimana pembuatan Rafale yang dipesan dari Dassault Aviation tersebut.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siasat Bertahan di Tengah Pemangkasan Anggaran, Kulon Progo Fokus Kegiatan Prioritas Dongkrak PAD dari Sektor Wisata

Mata Indonesia, Kulon Progo - Efisiensi anggaran yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto berdampak kepada sejumlah OPD setelah kebijakan tersebut diberlakukan. Meski begitu, dinas-dinas kewilayahan terus berupaya menghasilkan pendapatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini