MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk memperkuat sektor hilir dari produk pertanian unggulan pemerintah Jambi, Balai Pengkajian Teknologi dan Pertanian (BPTP) Jambi menjalin kersa sama dengan Komite Ekonomi Kreatif Provinsi Jambi dalam mengembangkan agrowisata nanas.
Kepala BPTP Jambi, Dr. Rustam mengatakan bahwa program agrowisata nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Muarojambi Provinsi Jambi merupakan bentuk kerja sama berbagai lembaga.
Hasil produksi pertanian nanas di daerah tersebut sudah menjadi perhatian BPTP sejak 2012. Untuk itu, dilakukan perbaikan teknologi budidaya nanas dan saat ini sudah pada tahap pengembangan hilirisasi nanas.
Dengan adanya hilirisasi pada pengembangan sektor agrowisata diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Dan tentu saja, meningkatkan angka penjualan nanas Desa Tangkit Baru.
“Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani nanas. Saat ini BPTP Jambi tengah fokus melakukan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) petani dan pelaku usaha pengolahan nanas di sana,” kata Dr. Rustam, Kamis, 24 Juni 2021.
“Terkait agrowisata nanas, tidak sekadar memanfaatkannya secara offline. Peningkatan SDM dilakukan melalui kelas enterpreneur agar petani dan pelaku usaha nanas bisa mengembangkan usaha melalui pemasaran digital. Intinya bagaimana kita bisa memperkenalkan nanas Tangkit Baru ini kepada masyarakat luas baik lokal, regional, nasional bahkan pasar internasional,” tuturnya.
Rencananya pembangunan agrowisata nanas di Desa Tangkit Baru akan dilakukan di area seluas 200 hektar. Hingga saat ini pembangunan agrowisata tersebut baru dikembangkan 10 hektar.
Peneliti Muda Teknologi Pasca Panen BPTP Jambi, Desy Nofriati mengatakan bahwa program agrowisata nanas ini berkolaborasi dengan BUMDes Tangkit Baru. Program agrowisata ini sejatinya telah berlangsung sejak 2018.
“Ternyata pihak desa memiliki keinginan yang sama untuk inovasi agrowisata dan bertekad mengembangkan dan inisiatif membangun secara perlahan melalui kegiatan desa dengan membuka kawasan wisata yang layak dikunjungi,” kata Desy.
“Kami merasa optimistis akan menjadi suatu yang menjanjikan salah satu wisata terfavorit yang ada di Provinsi Jambi, dekat dari bandara dan juga dekat dari Kota Jambi,” sambungnya.
Desy mengungkapkan bahwa pengunjung tidak hanya mendapatkan destinasi berupa hamparan kebun nanas saja, melainkan sebuah kawasan potensial yang memiliki pemandangan yang indah dan spot edukasi mengenai cara budidaya nanas Tangkit yang ditanam di atas lahan gambut, serta informasi mengenai teknologi pasca panen.