MATA INDONESIA, JAKARTA – BWF memutuskan menunda Malaysia Open 2021 Super 750. PBSI menyayangkan keputusan penundaan turnamen yang sejatinya digelar 25-30 Mei 2021.
“Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyetujui untuk menunda Malaysia Terbuka 2021. Semua upaya dilakukan oleh penyelenggara dan BWF untuk menyediakan lingkungan turnamen yang aman bagi semua peserta,” bunyi pernyataan BWF.
“Tetapi lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini tidak memberikan pilihan selain menunda turnamen. BWF dapat mengonfirmasi bahwa turnamen yang dijadwalkan ulang tidak akan lagi berlangsung di periode kualifikasi Olimpiade. Tanggal turnamen baru akan dikonfirmasi di kemudian hari.”
Penundaan ini disayangkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky.
“Saya pastinya menyayangkan. Bukan hanya karena Hafiz/Gloria, sekarang semua pemain Indonesia hanya memiliki satu turnamen (Singapura Terbuka 2021, 1-6 Juni) untuk mengejar poin ke Olimpiade. Tetapi secara garis besar tim Indonesia tidak punya turnamen pemanasan yang cukup jelang ke Olimpiade Tokyo. Juga untuk mempelajari kekuatan lawan,” kata Rionny.
Meski demikian, Rionny memahami situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Malaysia saat ini. Menurut dia, keselamatan dan kesehatan pemain adalah yang paling utama.
“Keinginan kami untuk main di sana sebenarnya sangat besar. Tetapi kesehatan bagi pemain memang tetap yang paling utama. Ya mau bagaimana lagi, melihat kondisi di sana pun resikonya sangat tinggi. Jadi memang menunda turnamen Malaysia Terbuka adalah hal yang terbaik,” ujarnya.
“Tadi saya sampaikan, dengan tersisa satu turnamen sebelum Olimpiade, maka sebenarnya tidak cukup untuk turnamen pemanasan. Maka dari itu saya akan mengadakan pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk nanti rencananya tim Olimpiade akan menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah,” ungkapnya.