Mahfud: Senang Jelekkan Negara Sendiri, Surat Veronica Koman Gak Bakal Ditanggapi Pemerintah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dokumen atau surat yang diserahkan Veronica Koman tidak akan ditindaklanjuti pemerintah, apalagi perempuan Indonesia itu senang sekali menjelek-jelekkan negaranya sendiri. Padahal Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Scott Morisson menyatakan Australia dan Indonesia adalah sahabat yang saling memerlukan.

Menurut Mahfud isi surat Veronica yang diserahkan ke rombongan Presiden Jokowi saat di Canberra itu tidak istimewa.

“Veronica Koman adalah orang yang selalu menjelek-jelekkan Indonesia dan anti-Indonesia,” ujar Mahfud di Istana Kepresidenan, Rabu 12 Februari 2020.

Veronica adalah perempuan Medan yang mendapat beasiswa LPDP untuk berkuliah di Australia, namun kini tidak mau pulang dan mempertanggungjawabkan dana yang diberikan Pemerintah Indonesia itu.

Di Australia, Veronica selalu berdiri menjadi pembela HAM bagi anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia.

Kini Jokowi dan Morisson sudah menjadi teman yang saling membutuhkan atau dikenal dengan adagium “a friend in need is a friend indeed.”

Apalagi sebentar lagi Papua menjadi tuan rumah penyelenggaraan pekan olahraga nasional (PON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini