Mahfud: Pemerintah Kepung Lokasi Terduga Pembakar dan Pembunuh di Sigi Sulteng

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah sudah mengepung tempat-tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian anggota Mujahiddin Indonesia Timur yang membakar rumah dan membantai satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD.

“Petugas sudah melakukan pengepungan di tempat-tempat yang diduga pelaku berada,” ujar Mahfud, Minggu 29 November 2020.

Mahfud menegaskan pelaku adalah sisa-sisa pengikut Santoso yang menamakan diri sebagai Mujahiddin Indonesia Timur.

Santoso diklaim telah terbunuh dalam sebuah kontak tembak dengan aparat keamanan Indonesia, pada Juli 2016.

Perburuan terhadap Santoso dan kelompoknya dimulai sejak 2007 dalam sebuah sandi Operasi Tinombala. Karena anggota kelompok itu belum juga habis, maka operasi tersebut belum dibubarkan hingga kini.

Operasi itu pula yang digunakan untuk memburu pelaku pembakaran rumah dan membunuh satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini