Mahfud MD: Demo Tolak Omnibus Law Dibiayai Ratusan Juta Rupiah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengaku memiliki data intelijen bahwa demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) dibiayai hingga ratusan juta rupiah.

“Bukti yang kita punya tidak sampai miliaran rupiah. Tapi sudah ada bahwa yang membiayai kelasnya ada yang Rp 500 juta, ada Rp 25 juta. Itu kita punya, melakukan apa di mana dan ada saksinya,” ujar Mahfud saat berbincang dengan jurnalis senior, Karni Ilyas yang dikutip Senin 19 Oktober 2020.

Namun, Mahfud menegaskan pemerintah belum punya bukti asal uang untuk unjuk rasa tersebut dari mana.

Jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa dirinya dituding sebagai pihak yang membiayai unjuk rasa tersebut, Mahfud menegaskan itu bukan dari pemerintah.

Dia menegaskan tudingan itu justru berasal dari akun media sosial seorang perempuan yang disebutnya memang sangat tidak suka kepada presiden ke-6 Indonesia tersebut.

Untuk mengetahuinya, Mahfud minta masyarakat bersabar dan mengikuti proses persidangan mereka yang ditangkapi setelah unjuk rasa rusuh 8 Oktober 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini