Mahasiswa pada Unjuk Rasa Besok Cuma Martir Petualang Politik Pengecut yang Haus Kekuasaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAMahasiswa yang akan berunjuk rasa, Senin 11 April 2022 hanya dijadikan martir untuk ambisi sekelompok orang haus kekuasaan yang pengecut.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa, Rudi S Kamri dalam pernyataannya yang dilihat Minggu 10 April 2022.

“Saya berharap adik-adik mahasiswa berpikir secara intelektual dan menggunakan akal sehat agar tidak terperdaya oleh ulah sekelompok petualang politik pengecut yang haus kekuasaan,” ujar Rudi S Kamri.

Menurut Rudi, pihak yang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau menunda pemilihan umum, bukan inisiasi Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi, menurut Rudi, sudah jelas sikapnya bahwa dia menolak ide perpanjangan masa jabatan atau menunda pemilihan umum.

Sedangkan usulan tersebut berasal dari sejumlah tokoh partai politik dan segelintir menteri Kabinet Indonesia Maju.

Para pengecut itu, menurut Rudi, telah menyebarkan hoax dan fitnah dengan menggunakan buzzer yang mereka bayar untuk menyerang Presiden Jokowi.

Rudi juga menduga kuat para penyandang dana aksi-aksi tersebut juga sama saja dengan aksi-aksi serupa sebelumnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini