MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa tidak seorang pun memiliki wewenang untuk mengakhiri perang kecuali Presiden Putin. Hal ini ia lontarkan dalam sebuah wawancara baru.
“Hari ini, Ukraina tidak memiliki pilihan lain untuk duduk dan bernegosiasi – tetapi di Rusia, tidak ada seorang pun kecuali Putin yang memiliki kekuatan untuk menghentikan perang selain Putin,” kata Presiden Zelenskyy, melansir Yahoo News, Minggu, 10 April 2022.
“Dia sendiri yang memutuskan kapan perang ini akan berakhir,” sambung Zelenskyy saat wawancara dengan BILD, yang dimiliki oleh Axel Springer, perusahaan induk Insider.
Pada pekan ini, seorang negosiator perdamaian Ukraina mengatakan pembicaraan damai berubah menjadi lebih gelap menyusul tuduhan bahwa pasukan Rusia membunuh lebih dari 300 warga sipil di Bucha – sebuah kota di luar Kiev.
“Hari ini, ada beberapa perubahan dalam latar belakang negosiasi, sehubungan dengan peristiwa di wilayah Kiev, tidak hanya Bucha – dan ini meninggalkan jejak tertentu,” ucap Mykhailo Podolyak, ajudan Zelenskyy.
“Ini bukan pertanyaan tentang pelaksanaan negosiasi yang sebenarnya, tetapi tentang latar belakang emosional di mana negosiasi ini dilakukan. Masyarakat Ukraina sekarang jauh lebih negatif tentang konsep negosiasi apa pun yang menyangkut Federasi Rusia,” tuturnya.
Sejak Presiden Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, para pejabat dari kedua belah pihak telah berpartisipasi dalam pembicaraan damai. Namun, hingga saat ini belum mencapai kesepakatan, seperti yang dilaporkan Insider.
Pada Jumat (8/4), Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun.