MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Mahasiswa di beberapa kota di Indonesia mulai bergerak menggelar aksi demo. Tuntutannya sama, menolak penundaan pemilu dan menindak tegas mafia minyak goreng.
Di Yogyakarta, Forum Badan Eksekutif Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi turun ke jalan di Titik Nol KM Yogyakarta, Sabtu 9 April 2022. Koordinator Umum Forum BEM se-DIY Abdullah Hariansyah menyampaikan, aksi ini kberangkat dari kajian dan hasil dari melihat realita sosial sehari-hari di masyarakat. Dan terutama dinamika politik.
“Ini bentuk kekhawatiran mahasiswa karena melihat kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja,” katanya di Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta.
Dalam aksinya, mereka mengajukan 6 tuntutan kepada pemerintah.
- Tuntutan pertama, turunkan harga dan tindak tegas mafia minyak goreng.
- Dua turunkan harga BBM dan optimalkan subsidi dari relokasi APBN.
- Tiga, menuntut Presiden Joko Widodo untuk memberikan pernyataan tegas bahwa tidak akan wacana penundaan pemilu 2024. Ataupun perpanjangan masa jabatan 3 periode.
- Tuntutan keempat adalah meminta pemerintah menuntaskan konflik agraria dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dan aspek kelestarian lingkungan.
- Tuntutan kelima, mahasiswa menolak segala bentuk kebijakan yang berorientasi pada komersialisasi pendidikan.
- Keenam tuntaskan kasus klitih hingga ke akar permasalahannya.
Ketua BEM UGM Muhammad Khalid menyampaikan, Fenomena yang terjadi sekarang ini yaitu, krisis yang multi dimensi, ada krisis ekonomi, krisis politik.
“Seharusnya pemerintah juga sadar atau tahu diri, tahu kondisi bahwa rakyat sekarang ditimpa kesengsaraan yang bertubi-tubi, imbas dari kenaikan BBM, PPN,” katanya.
Kehadiran para mahasiswa ini menjadi pemantik awal untuk menunjukkan keresahan masyarakat. Dan menunjukkan bahwa pemerintah ini harus melakukan koreksi besar. ”Kalau tidak ada koreksi besar dan konkret dari pemerintah, maka kami sebagai mahasiswa akan terus memberikan alarm kepada pemerintah sebagai wujud demokrasi,” ujarnya.
Reporter: M Fauzul Abraar