Yalimo – Kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali mencederai masyarakat sipil yang tak berdosa. Kejadian terbaru terjadi di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan, di mana dua orang warga sipil menjadi korban penyerangan brutal oleh gerombolan bersenjata OPM.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan mengungkapkan bahwa kelompok OPM melakukan penyerangan dengan menembak dan membacok dua warga sipil tersebut tanpa sebab yang jelas. Insiden ini kembali menegaskan bahwa aksi kekerasan yang dilakukan kelompok separatis ini telah menempatkan masyarakat sipil sebagai sasaran empuk dari perjuangan mereka yang penuh dengan kekerasan.
“OPM tidak lagi sekadar memperjuangkan aspirasi kemerdekaan, tetapi juga mengandalkan teror dan kekerasan terhadap masyarakat sipil yang tidak ada hubungannya dengan konflik. Kami mengecam keras tindakan ini yang hanya menambah penderitaan rakyat Papua,” ujar Kolonel Candra Kurniawan.
Aksi teror seperti ini bukan pertama kali terjadi, dan tampaknya kelompok OPM semakin berani melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil. Kelompok separatis ini telah melakukan sejumlah serangan di berbagai titik di Papua, menambah daftar panjang korban yang sebagian besar adalah warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik bersenjata.
Hal ini diperjelas dengan kelompok OPM yang melakukan penyerangan dengan menembak dan membacok 2 orang warga sipil di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Yalimo, Papua Pegununungan. Kedua korban penyerangan di awal tahun 2025 ini berinisial EF (37) dan AT (34) sehari-hari bekerja sebagai tukang senso.
“Aksi biadab OPM ini mengakibatkan kedua warga sipil tersebut meninggal dunia, atas nama saudara EF dan AT,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan.
Pihak aparat keamanan pun terus berupaya maksimal untuk menumpas OPM dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua.
“Kami akan terus menggencarkan operasi keamanan untuk memburu dan menangkap para pelaku teror ini. Tidak ada ruang bagi mereka yang ingin merusak kedamaian dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
“Pelakunya merupakan pelanggar HAM dan saat ini dalam pengejaran aparat keamanan TNI Polri. Kedua korban ini berhasil dievakuasi dan langsung dibawa menuju Puskesmas Elelim,” tambah Kolonel Candra.
Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan upaya pembangunan di Papua guna mengurangi ketimpangan dan memastikan kesejahteraan rakyat. Namun, pemberantasan OPM tidak hanya bergantung pada kekuatan aparat keamanan. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menanggulangi kelompok separatis ini.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan setiap informasi terkait aktivitas OPM yang bisa merugikan masyarakat dan mengancam kedaulatan negara,” tutup Kolonel Candra.