Luhut Kirim 21 Anak Muda Belajar ke Cina, Dalam Rangka Apa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 21 anak muda Indonesia dikirim ke Cina oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mengatakan, tujuan dari pengiriman tersebut agar mereka bisa belajar keterampilan khususnya di bidang teknik dan bisa menguasai teknologi.

“Khususnya di pertambangan yang nantinya bisa dipraktekan pada sistem hilirisasi tanah air,” ujarnya di acara Kuliah Umum FEB UI secara virtual yang dikutip dari akun YouTube Humas FEB UI, Sabtu 19 September 2020.

Luhut lalu mengungkapkan bahwa 21 anak muda Indonesia tersebut akan belajar mengenai cara mengekstrak cobalt dari bahan mentah nikel.

“Jadi semacam ini berpuluh-puluh tahun tidak kita pikirkan, sekarang pemerintahan Joko Widodo lakukan itu,” katanya.

Sebelumnya, Luhut mengatakan kehadiran tenaga kerja asing (TKA) di tanah air karena kekurangan ahli teknik. Berdasarkan data Fakultas Teknik Universitas Indonesia, kebutuhan sarjana teknik di Indonesia mencapai 117.982 orang pada 2019.

Sementara yang tersedia hanya 20.635 orang. Sedangkan untuk lulusan D3 teknik, kebutuhannya mencapai 194.183 orang dan yang tersedia hanya 5.242 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini