Lembaga Dakwah NU: Pancasila Tak Bertentangan dengan Ajaran Islam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Hal ini disampaikan dalam kajian Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU).

Sekretaris LD PBNU Moch Bukhori Muslim mengatakan sila pertama hingga kelima dalam Pancasila mengandung nilai-nilai Islam. “Itu menyambung seperti rantai, tidak terpisahkan,” ujar Bukhori dalam seminar nasional bertajuk Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Kepada Da’i Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan secara daring, Kamis 12 Agustus 2018.

Bukhori menyatakan hal tersebut guna menepis perdebatan yang tengah berlangsung di publik terkait Pancasila yang dianggap tidak selaras dengan ajaran agama Islam. Bahkan, terdapat dialog-dialog yang menuntut agar Pancasila digantikan.

Sebagai langkah untuk mempertegas pernyataannya, dia memberikan pemaparan tentang keterkaitan nilai-nilai ajaran Islam dalam sila-sila Pancasila.  Sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, menggambarkan orang-orang Indonesia yang harus mengenal dan membangun relasi yang baik dengan Tuhan.

Relasi tersebut memungkinkan seseorang untuk memahami sifat-sifat Tuhan, seperti sifat penyayang maupun pengasih. ”Kalau pakai dalil para kiai, pasti sudah pada paham. Kita menyantuni sifat-sifat Tuhan untuk ditiru,” ucapnya.

Kemudian, manifestasi dari sifat-sifat ketuhanan yang terbangun pada seseorang adalah terbentuknya rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. Poin ini sesuai dengan sila kedua dari Pancasila. ”Tetapi tidak cukup orang berkeadilan, harus diwujudkan juga dengan persatuan,” ujarnya seraya memberi paparan terkait sila ketiga.

Menurut Bukhori, manusia dapat bersatu dengan erat dan harmonis ketika masing-masing individu berperilaku dengan adil dan beradab.

Tanpa mengusik hak orang lain, dan dengan santun mengimplementasikan sifat-sifat ketuhanan, dalam hal ini penyayang dan pengasih, ke lingkungan di sekitarnya. ”Sehingga setelah bersatu dan kompak, kita akan bermusyawarah dengan kekeluargaan,” katanya.

Dia meyakini bahwa individu dengan semangat persatuan dan sifat keadilan akan bermusyawarah untuk menentukan cara-cara dan strategi terbaik guna merealisasikan cita-cita bersama.  Ketika seluruhnya tercapai, kata Bukhori, maka akan tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

”Itu semua menyambung dengan ajaran Islam, mana yang bertentangan,” ucapnya.

Selain memberi pemaparan mengenai nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung di dalam Pancasila, Bukhori juga menyatakan bahwa nilai-nilai Islam juga diterapkan oleh pemerintah Indonesia dalam ketatanegaraan.

Penerapan tersebut dapat dibuktikan dengan berbagai undang-undang (UU) yang berlaku di Indonesia, yakni UU Perkawinan, UU Peradilan Agama, UU Perbankan Syariah, UU Pengelolaan Zakat, UU Partai Islam, UU Pesantren dan lain-lain.

“Minimal ada 14 UU yang terkait dengan Islam,” tutur Bukhori.

Oleh karena itu, bagi Bukhori, baik dari segi Pancasila maupun tata negara secara keseluruhan, Indonesia telah selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam.

“Tatanan kita sudah clear, makanya enggak perlu diperdebatkan,” kata Bukhori.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Warga Jogja Hadapi Pilkada 2024: Politik Uang Banyak Ditolak Lebih Pilih Calon Bermisi Visi Jelas

Mata Indonesia, Yogyakarta - Muda Bicara ID kembali menyelenggarakan survei terkait Pilkada Kota Jogja 2024, kali ini dengan fokus pada politik uang dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan warga dalam memilih wali kota dan wakil wali kota.
- Advertisement -

Baca berita yang ini