MATA INDONESIA, JAKARTA – Minggu malam, 10 Januari 2021 aktivitas guguran lava pijar Gunung Merapi semakin intens dan jelas. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Warga di sekitar Merapi pun, baik dari wilayah Kabupaten Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali dilarang mendekat ke kawasan rawan bencana (KRB) III.
”Aktivitas guguran lava pijar saat ini terpantau jelas dari kamera pengamatan. Warga diimbau tidak memasuki daerah bahaya,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida Minggu malam 10 Januari 2021.
Sepanjang hari ini dari pagi hingga petang, mulai pukul 00.00-18.00 WIB, setidaknya sudah empat kali guguran lava pijar terjadi dan material itu meluncur ke arah Kali Krasak.
Suara guguran 1 kali sempat terdengar dengan intensitas keras dari Pos Pengamatan Babadan dan volume curah hujan terus meningkat dari 12 mm, 29 mm, lalu meningkat menjadi 93 mm per hari dalam periode pengamatan 12.00-18.00 WIB.
Hasil pemantauan Gunung Merapi terakhir akhir pekan ini menunjukkan adanya temuan dua kubah lava di bagian tengah dan barat daya. Namun BPPTKG mensinyalir sebenarnya dua kubah itu satu kesatuan yang saat ini belum berkembang dan bisa diukur volumenya secara pasti.
Dengan berbagai aktivitas Merapi yang masih tinggi itu, zona bahaya saat ini ditetapkan maksimal 5 km.
Warga diimbau menjauhi sungai-sungai berhulu Merapi karena curah hujan kian intens di kawasan puncak Merapi memasuki awal 2021 ini.
Ini berkaitan erat dengan makin meningkatnya potensi banjir lahar dingin.