MATA INDONESIA, JAKARTA – Laut Cina Selatan atau Laut Natuna Utara kini sedang memanas dengan hadirnya alat-alat perang dalam skala besar dari Australia, Amerika Serikat, Cina serta Rusia. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpesan wilayah itu tidak boleh menjadi ladang pertempuran alias battle ground.
Apalagi, lahan pertempuran negara-negara yang tidak punya wilayah di situ. Tetapi misi Indonesia tetap menegakkan perdamaian.
“Yang ingin disampaikan Bapak Menteri Pertahanan semuanya harus menahan diri. Jangan sampai kawasan kita menjadi battle ground. Bukan negaranya di situ tetapi jadi battle ground. Posisi kita tetap peace maker,” ujar juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjutak, Rabu 8 Juli 2020.
Menurut Dahnil, seperti diunggah di akun instagramnya, Prabowo belakangan ini sangat rajin menghubungi menteri pertahanan negara-negara sahabat untuk mengingatkan agar menjaga perdamaian di kawasan tersebut.
Jika harus mengerahkan seluruh kemampuan tempur Indonesia, Dahnil menegaskan hal itu untuk membantu diplomasi agar wilayah Indonesia tidak menjadi ladang pertempuran negara-negara lain. Apalagi berkembang menjadi daerah konflik.
Dalam hal ini, Dahnil menegaskan Indonesia akan menjaga jarak yang sama dengan negara-negara lain karena Indonesia tidak terikat dengan pakta apa pun.
Hal itu untuk menjalankan amanat konstitusi kita untuk menjaga ketertiban dunia, perdamaian abadi dan menghargai kemerdekaan suatu bangsa.