MATA INDONESIA, JAKARTA-Langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengakomodir produk buatan lokal dalam hal ini laptop produksi dalam negeri dinilai tepat oleh Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Ina Primiana.
Pasalnya, selain menjalankan program digitalisasi juga membantu pemulihan ekonomi pelaku industri di masa pandemi.
“Kebijakan ini sangat ditunggu-tunggu oleh industri dalam negeri agar tidak selalu mengutamakan barang impor seperti yang selama ini terjadi,” kata Ina.
Sebelumnya, Menristekdikti Nadiem Makarim siap menggunakan produk dalam negeri untuk program digitalisasi sekolah dan akan mengirimkan 190 ribu laptop buatan lokal kepada 2.000 sekolah.
Menurut Ina, pemerintah perlu memprioritaskan belanja untuk produk industri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. Saat ini, sebanyak 7.512 produk dalam negeri sudah memiliki nilai TKDN di atas 40 persen.
Selain menyerap produk dalam negeri, Ina juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk mempercepat substitusi barang impor dengan produk-produk dalam negeri.
“Ini dapat dilakukan menghemat belanja modal dan belanja barang pada industri dengan nilai impor tinggi, seperti industri mesin, kimia, logam, elektronik, dan makanan,” katanya.
Lebih lanjut, Ina meminta pemerintah mengizinkan industri esensial untuk tetap berproduksi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selain itu, izin operasi terutama untuk industri yang telah memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) bisa diawasi oleh Polisi dan Satpol PP.
“Dengan ini diharapkan industri esensial bisa tetap produksi dan terus tumbuh,” katanya.