Mata Indonesia, Jakarta – Tarik ulur, mengenai besaran jumlah biaya haji tahun 2023 masih berlangsung. Panja Komisi VIII DPR masih berdiskusi dengan Kementerian Agama terkait biaya haji tahun 2023. Anggota Komisi VIII DPR yang juga anggota panja, Nur Huda, menyebut pihaknya sampai saat ini masih memperjuangkan total biaya haji di angka Rp 85 juta dengan jumlah yang harus ditanggung jemaah Rp 50 juta.
Nur Huda memastikan hasil diskusi panja Komisi VIII DPR nantinya akan dibawa ke rapat kerja untuk dasar penetapan biaya haji.
Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR berencana memutuskan biaya haji 2023 hari ini, Selasa (14/2). Usulan biaya haji yang diajukan Kemenag belakangan ini menjadi sorotan banyak pihak.Terutama setelah dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, 19 Januari lalu,
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp98.juta.
Dari BPIH biaya sebesar Rp98,8 juta itu, yang dibebankan ke jemaah haji sebesar Rp69 juta atau 70 persennya. Sementara 30 persen sisanya ditanggung dana nilai manfaat sebesar Rp29,7 juta. Namun karena usulan besarnya biaya naik haji tahun 2023 mengalami perubahan drastic, telah mengundang berbagai reaksi.
Sebagaimana dimaklumi, tahun lalu, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) calon Jemaah, cukup membayar sebesar Rp39.8 juta atau 40,54 persen dan sisanya ditanggung dari nilai manfaat alias optimalisasi yang mencapai 59,46 persen atau sekitar Rp58.5 juta.
Namun angka itu dinilai sudah tidak lagi memadai, terutama untuk pertimbangan jangka panjang. Usai raker dengan Komisi VIII DPR bulan lalu, Menag Yaqut menilai usulan mengurangi komposisi nilai manfaat haji tahun 2023 per jemaah bertujuan untuk menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat haji di masa yang akan datang.
Ikhwal kenaikan biaya naik haji ini, antara lain, juga dengan mempertimbangkan biaya transportasi. Terutama berkait tiket pesawat yang masih naik-turun, disandarkan pada harga avtur – yang juga masih fluktuatif.
Di samping itu, pemerintah harus memperhatikan kurs dollar saat ini, kedua kita juga lihat jaga-jaga dengan avtur yang naik turun.
Kenaikan biaya akomodasi di Mekkah dan di Medinah, juga menjadi hal yang diperhitungkan. Syahdan, tahun ini mengalami tingkat kenaikannya yang lumayan tinggi itu, Walaupun di sisi lain, ada penurunan harga paket haji, sebagaimana yang ditetapkan Arab Saudi, dari Rp 22 juta menjadi sekitar Rp 19 juta.
Pihak Kemenag mengemukakan yang disebut layanan haji atau paket layanan haji itu adalah layanan masyair atau di Saudi disebutnya layanan selama masyair, yaitu layanan selama jemaah tinggal di atau wukuf di Arofah kemudian ke Musdalifah, kemudian mereka mabit diminah, 4 hari itu yang disebut paket layanan haji.