Labuan Bajo Berpotensi Jadi ‘Bali Baru’ untuk Tarik kunjungan Wisatawan ke Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki banyak destinasi wisata yang bisa menjadi magnet bagi para turis asing maupun domestik. Destinasi yang saat ini menjadi primadona adalah Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Dua tempat ini berpotensi menjadi ‘Bali Baru’ di wilayah timur Indonesia.

Hal ini dibenarkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Ia mengatakan, daerahnya memiliki julukan New Tourism Territory. Sebab, NTT memiliki destinasi wisata yang unik, komplet, dan memiliki daya saing.

“Di sini ada gunung dan savana yang indah,air terjun, danau warna-warni, bahkan ada bukit batu warna-warni. Di sini ada budaya yang indah dan sangat beragam,” katanya, Senin 23 Agustus 2021.

Salah satu potensi wisata terbesar di NTT yang telah kesohor adalah Labuan Bajo dengan Taman Nasional Komodo. Di kawasan konservasi itu, wisatawan bisa melihat langsung hewan purba, yakni komodo, yang bermukim secara liar di habitatnya. Komodo telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia pada 2011.

Kawasan yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat, ini juga memiliki berbagai daya tarik atraksi wisata lainnya, baik dari bentang darat maupun laut.

Di sisi bahari, Labuan Bajo menyimpan lanskap pemandangan bawah laut yang sempurna. Di laut Bajo, hidup ribuan bahkan jutaan spesies ikan dan terumbu karang.

Manta, spesies ikan pari terbesar di dunia, juga kerap ditemukan di tengah lautan Labuan Bajo. Karena potensinya yang besar, pemerintah telah menetapkan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas pada 2018.

Saat ini, pemerintah tengah membangun infrastruktur, mulai aksesibilitas, konektivitas, hingga sarana dan prasarana lain agar Labuan Bajo siap menjadi tuan rumah kedua bagi perhelatan agenda dunia selain Bali.

Pembangunan infrastruktur dipastikan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan. Pemerintah juga menyiapkan sejumlah agenda pariwisata untuk menarik minat kunjungan selepas pandemi berakhir.

Atraksi wisata di Labuan Bajo yang komplet ini telah menarik minat kunjungan turis asing.

Hingga 2019, jumlah pelancong asing ke Labuan Bajo mencapai 256.171 orang.
Sektor pariwisata juga berpotensi menjadi pendongkrak bagi pertumbuhan domestik regional bruto dan mendatangkan devisa bagi negara.

Sebelum pandemi Covid-19, NTT menargetkan kontribusi pariwisata terhadap PDRB-nya mencapai hampir 1 persen.

Tak hanya Labuan Bajo, keindahan NTT pun terpancar dari berbagai sudut di Pulau Sumba. Pulau ini telah menjadi tempat bernaungnya ratusan hektare padang savana raksasa. Karena kecantikannya, Sumba telah beberapa kali menjadi latar film layar lebar terbaik Indonesia.

Pendekar Tongkat Emas (2014), Marlina Si Pembunuh 4 Babak (2017), Susah Sinyal (2017), dan Humba Dreams (2018), semuanya memotret keindahan Sumba.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini