Kumpulan Cerita Lucu dan Unik Selama Tes SKD CPNS 2019

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 ternyata memiliki kesan tersendiri bagi Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana.

Bima menyebutkan beragam kisah lucu dan unik terjadi selama penyelenggaraan seleksi calon abdi negara tersebut. Salah satunya adalah saat panitia meminjamkan lakban kepada seorang perserta yang tak mengenakan sepatu hitam.

“Ada yang menggunakan sepatu warna cokelat. Waduh panik dia. Kemudian dipinjamkan lakban akhirnya boleh masuk. Jadi banyak hal lucu yang terjadi,” katanya di Jakarta, Kamis 20 Februari 2020.

Bahkan ada juga peserta SKD yang tidak menggunakan celana berwarna hitam. Peserta tersebut memakai celana warna merah.

Beruntung, ada panitia yang baik hati meminjamkan celana bahan warna hitamnya ke peserta tersebut. “Jadi tukaran sama panitianya. Kalau panitia tidak ada yang seperti ini kan mungkin dia akan didiskualifikasi,” ujarnya.

Dari keberagaman cerita tersebut, Bima mengimbau kepada seluruh peserta untuk dapat memahami dan membaca aturan pelaksanaan CPNS 2019.

Selain cerita di atas tadi, Bima sempat terenyuh saat ada seorang peserta wanita yang baru melahirkan 2 pekan sebelum tes, namun rela menyempatkan diri ikut SKD.

Saking nekatnya, peserta itu pun membawa bayinya yang masih merah tersebut. “Pesertanya baru melahirkan 2 minggu lalu, langsung ikut tes CPNS. Dia juga bawa bayinya, masih merah,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini