KUHP yang Digunakan Bangsa Indonesia Selama Ini Tak Cerminkan Budaya Bangsa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang digunakan selama ini tidak mencerminkan budaya Bangsa Indonesia karena warisan pemerintah kolonial Belanda.

Hal itu diungkapkan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Peraturan Perundang-Undangan (PPU) Kemenkumham, Benny Rijanto dalam sebuah wawancara televisi yang dilihat Jumat 12 Agustus 2022.

“Terkait politik hukum, sudah kelihatan bahwa KUHP yang kita pakai sekarang sering disebut wetboek van strafrecht voor nederlandsch-indie diproduksi bangsa kolonial dengan sendirinya politik hukum yang diterapkan untuk kepentingan kolonial mempertahankan wilayah jajahan,” ujar Benny.

Hal itu, menurut Benny, tidak mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sekarang.

Dalam konteks kekinian, nilai-nilai itu juga jauh dari falsafah Pancasila yang menjadi pegangan kita.

Nilai-nilai Pancasila tersebut juga sangat penting bagi reformasi sistem hukum pidana kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini