Kualitas dan Produktivitas Industri Halal Dimaksimalkan Agar Berdaya Saing

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kualitas dan produktivitas industri halal di Indonesia diminta bisa lebih dimaksimalkan, agar produk-produk nasional memiliki daya saing dan diminati tidak hanya oleh konsumen domestik, namun juga oleh masyarakat global.

Berdasarkan data The State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021, umat muslim dunia membelanjakan tidak kurang 2,02 triliun US dollar untuk kebutuhan di bidang makanan, farmasi, kosmetik, fashion, pariwisata, dan sektor-sektor syariah lainnya.

Produk halal awalnya merupakan kebutuhan bagi masyarakat muslim telah berkembang menjadi bagian gaya hidup serta tren perdagangan global.

Sehingga negara-negara dengan penduduk muslim yang relatif kecil jumlahnya, seperti Thailand, Australia, Brasil, China, Jepang, dan Korea Selatan juga ikut meramaikan persaingan pasar produk halal.

“Kita juga perlu untuk turut serta, fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujar Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Minggu 19 Desember 2021.

Wapres Ma’ruf menyampaikan ada beberapa faktor yang mendukung Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah dunia perlu dioptimalkan. Pertama, Indonesia merupakan rumah bagi populasi muslim terbesar di dunia (229,6 juta berdasarkan data 2020).

Kedua, preferensi dan loyalitas masyarakat terhadap merek produk lokal yang cukup tinggi.Ketiga, adalah fakta bahwa Indonesia merupakan net exporter produk makanan halal dan fashion dengan total nilai ekspor masing-masing mencapai 22,5 miliar US dolar. Keempat, meningkatnya investasi di bidang ekonomi syariah.

“Selanjutnya, konsep ekonomi syariah bersifat universal dan inklusif, dan bahkan telah menjadi pilihan kebutuhan hidup masyarakat,” katanya.

Dia menambahkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia, maka perlu penguatan industri produk halal, antara lain melalui peningkatan kapasitas produksi produk halal melalui pembentukan Kawasan Industri Halal (KIH), pembentukan zona-zona halal, maupun sertifikasi halal.

“Saya meminta sektor-sektor terkait terus mendorong upaya percepatan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini