MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) sudah tidak bisa lagi dihadapi dengan cara damai. Sebab, upaya tersebut sudah beberapa kali dilakukan Pemerintah Indonesia namun selalu diikuti dengan aksi pembunuhan yang dilakukan kelompok biadab tersebut.
Maka, Ketua MPR Bambang Soesatyo sepakat dengan tindakan tegas terhadap mereka agar masyarakat Papua bisa melanjutkan hidup dengan damai, aman dan sejahtera.
“Negara tidak boleh kalah dari para pembunuh dan pelaku teror yang telah memakan banyak korban dan harta benda serta meresahkan rakyat kita di Papua. Karena Papua adalah bagian dari Indonesia, negara harus mampu melindungi dan memberi rasa aman bagi rakyat di sana,” ujar Bambang yang dikutip Sabtu 8 Mei 2021.
Menurut mantan Pemimpin Redaksi Suara Karya tersebut menyatakan upaya damai melalui diskusi dan diplomasi sudah dilakukan sejak Presiden BJ Habibie.
Menurutnya, melalui Panglima TNI Wiranto saat itu, Pemerintah Indonesia meminta maaf kepada masyarakat Papua dan mencabut status daerah operasi militer (DOM) di sana.
Pendekatan damai juga dilanjutkan almarhum Gus Dur saat menjabat Presiden Republik Indonesia.
Dia bahkan mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua dan tidak melarang pengibaran bintang kejora.
Pendekatan yang sama juga dilakukan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 2011 bahwa menunjuk Farid Husein sebagai juru runding penyelesaian masalah Papua bersama tokoh masyarakat dan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua.
Di era Jokowi perhatian Pemerintah kepada Papua juga tidak berkurang malah berlebih. Presiden setidaknya 11 kali berkunjung ke provinsi paling timur Indonesia tersebut.
Pembangunan pun digencarkan di Papua, tetapi justru dibalas dengan pembunuhan guru honorer dan siswa SMA, serta beberapa warga sipil lainnya.
Jadi sudah saatnya pemerintah bersikap tegas terhadap para pengacau keamanan tersebut agar saudara-saudara kita di Papua bisa hidup damai, aman dan sejahtera.
