Krisis Makin Parah, PM Sri Lanka Mengundurkan Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, KOLOMBO – Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa mundur dari jabatannya pada Senin 9 Mei 2022. Langkah tersebut memungkinkan adiknya, Presiden Gotabaya Rajapaksa, membentuk pemerintahan persatuan nasional ketika negara itu terus menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya.

Keputusan ini terjadi beberapa jam setelah demonstrasi besar-besaran yang dilakukan pendukung Mahinda di luar kantor Presiden Gotabata Rajapaksa dimana sedikitnya 78 orang mengalami cedera. Aksi yang memaksa pihak berwajib memberlakukan jam malam.

“Berlaku segera, saya telah mengajukan pengunduran diri sebagai Perdana Menteri kepada presiden,” ujar Mahinda, dikutip dari BBC, Selasa 10 Mei 2022.

Dalam surat pengunduran dirinya, Mahinda mengatakan hal ini sejalan dengan permintaan presiden yang dibuat saat rapat kabinet khusus.

“Saya menulis untuk memberi tahu (Anda) bahwa saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri dengan segera. Ini sejalan dengan permintaan Anda yang dibuat pada rapat kabinet khusus yang diadakan pada 6 Mei, dimana Anda mengatakan bermaksud untuk membentuk pemerintahan sementara semua partai.”

Selain PM, setidaknya ada dua kabiner menteri juga memutuskan mengundurkan diri. Presiden Gotabaya sepakat untuk menggantikan posisi kakaknya sebagai PM Sri Lanka sementara sampai dewan nasional menunjuk PM baru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Apresiasi Elemen Masyarakat Mendukung Terwujudnya Pilkada Damai

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah momen penting dalam kehidupan demokrasi suatu negara. Di Indonesia, Pilkada menjadi salah satu ajang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini