KPK Ciduk Dua Orang Lagi Terkait OTT Direktur Krakatau Steel

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Direktur PT Krakatau Steel terus dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pagi ini, komisi anti rasuah mengamankan dua orang lagi terkait kasus tersebut.

“Jumlah orang bertambah menjadi enam orang yang diperiksa, pagi ini ada 2 orang lagi yang dbawa ke kantor KPK,” kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah, Sabtu 23 Maret 2019.

Febri menyebut kedua orang yang diamankan ini dari kontraktor swasta dan juga pegawai BUMN. Belum disebutkan identitas keduanya.

KPK menggelar OTT terhadap Direktur PT Krakatau Steel pada Jumat 22 Maret 2019. Identitas direktur dari perusahaan yang memproduksi baja itu belum diketahui.

KPK menyita duit pecahan rupiah dan dolar dari OTT tersebut. KPK meyakini direktur yang kena OTT tersebut menerima sejumlah uang dari kontraktor terkait proyek di PT Krakatau Steel.

KPK memiliki waktu 1 x 24 jam sebelum menentukan status mereka yang terjaring OTT. Saat ini mereka masih sebagai terperiksa.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini