KPH Purbodiningrat Apresiasi Masyarakat Patehan Peringati Hari Kemerdekaan RI

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Cara warga Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Yogyakarta dalam menyambut Hari Kemerdekaan Ke-78 RI patut diapresiasi. Masyarakat Patehan menggelar bazar kuliner dan potensi produk khas Patehan dan sekitarnya dalam balutan acara Gebyar Bhinneka.

Acara tersebut berlangsung mulai Jumat (4/8) hingga Sabtu (5/8), di sepanjang Jalan Nogosari, Patehan.

Anggota Komisi A DPRD DIY Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Purbodiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, serta Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo turut hadir pada Gebyar Bhineka ini.

“Kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan masyarakat di RW 9 Patehan ini. Karena, kegiatan ini selain untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia, juga menjadi ajang menampilkan potensi (ekonomi) di wilayah ini,” ucap KPH Purbodiningrat, seusai pembukaan acara, Jumat sore.

KPH Purbodiningrat menjelaskan, Kalurahan Patehan merupakan kampung tujuan wisata, di mana terdapat berbagai produk kerajinan batik, serta olahan makanan.

KPH Purbodiningrat berharap, kegiatan ini dapat ditingkatkan bukan hanya satu tahun sekali. “Karena sangat bagus sekali, potensi wisata dan produk lainnya dapat lebih dimaksimalkan,” ungkap calon legislatif DPR RI dari PDIP ini.

Selain menjadi ajang menampilkan produk warga sekitar, Gebyar Bhinneka juga diharapkan mempererat silaturahim antarwarga, serta menunjukkan rasa syukur menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Ke-78 RI.

Di tempat sama, GKR Mangkubumi dalam sambutan pembukaan Gebyar Bhinneka menyampaikan, kegiatan bazar Kalurahan Patehan bisa dijadikan contoh bagi daerah lain.

Selain mempererat silaturahmi, ajang bazar potensi produk ini juga dapat dijadikan wadah memperkenalkan produk atau karya masyarakat.

“Saya sangat apresiasi, tentunya kegiatan ini bisa menjadi contoh di daerah lain,” ungkapnya.

Sementara Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo juga mengapresiasi para pejabat di Kalurahan Patehan yang telah membuat acara positif dalam menyambut Hari Kemerdekaan Ke-78 RI.

“Patehan ini merupakan kampung tujuan wisata dengan banyak potensi. Dari Patehan untuk Jogja yang Istimewa. Saya kira even seperti ini perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto ikut hadir bersama para pejabat Kalurahan Patehan. Selain bazar potensi produk warga Patehan, acara tersebut juga dimeriahkan pentas musik. (hda/ord)
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
APRESIASI – KPH Purbodiningrat bersama GKR Mangkubumi menghadiri acara Gebyar Bhinneka di Kalurahan Patehan, Jumat (4/8).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini