Galakkan Gerakan Biopori, Pemkot Jogja Klaim Prodiksi Sampah Berkurang hingga 30 Persen

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Gerakan Mbah Dirjo atau Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja, yang dijalankan oleh Pemkot Jogja, berhasil mengurangi produksi sampah harian Kota Jogja sebanyak 30 persen.

Dengan rata-rata produksi sampah mencapai 260 ton per hari, gerakan ini mampu mengurangi jumlah sampah sebesar 78 ton setiap harinya. Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo, menyatakan komitmen untuk menjalankan gerakan ini secara masif guna mengurangi jumlah sampah.

“Memang gerakan ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat, tetapi juga kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Jogja. Setiap ASN diminta untuk menerapkan pengolahan sampah organik dengan metode biopori di rumah masing-masing serta mengedukasi tetangga mereka untuk mengikuti gerakan serupa,” kata Singgih, Sabtu 5 Agustus 2023.

Singgih menekankan bahwa seluruh ASN di kota diwajibkan menjadi contoh dalam menerapkan gerakan Mbah Dirjo di rumah mereka dan juga bertugas mengedukasi tetangga agar ikut mengimplementasikan gerakan ini, terutama dalam mengurangi sampah organik.

Setiap ASN harus memberikan bukti bahwa gerakan Mbah Dirjo sudah diterapkan di tingkat rumah tangga mereka, dengan mengirimkan foto bukti ke atasan masing-masing untuk direkap.

Di sisi lain, Singgih juga menyesalkan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan di beberapa titik, meskipun depo dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sudah tersedia meski dalam jumlah terbatas.

“Sebenarnya Depo kan sudah diaktifkan tapi terbatas. Kami harap kesadaran warga dapat meningkat, jadi tak perlu lah buang sampah di pinggir jalan seperti itu,” ujar dia.

Menghadapi libur akhir pekan panjang, Pemkot Jogja mengajak wisatawan untuk turut serta dalam mengurangi produksi sampah.

Masyarakat diharapkan dapat memilah sampah antara organik dan anorganik agar proses penguraian di depo dan TPS menjadi lebih mudah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini