Korea Selatan Jadi Negara Ketujuh yang Luncurkan Satelit dan Roket Sendiri ke Luar Angkasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Kini Korea Selatan dinobatkan sebagai negara ketujuh yang berhasil meluncurkan satelit dan roket buatan dalam negeri. Korea Selatan sudah melakukan dua kali percobaan hingga akhirnya berhasil meluncurkan roket Nuri.

Melansir dari Allkpop, roket Nuri ini dikembangkan sepenuhnya oleh teknologi Korea. Menteri Sains, ICT, dan Perencanaan Masa Depan, Lee Jong Ho, mengadakan pengarahan di Pusat Pers Pusat Antariksa Naro di Goheung, Jeollanam-do pada 21 Juni 2022 waktu setempat.

“Nuri diluncurkan dari landasan peluncuran kedua Naro Space Center pada pukul 15.59.59 dan memiliki penerbangan yang sukses, yang berlangsung selama 15 menit dan 45 detik,” jelas Lee Jong Ho.

Ia menambahkan, Nuri menyelesaikan tugas menyebarkan satelit verifikasi kinerja dalam waktu 14 menit dan 35 detik (875 detik) peluncuran. Selain itu, satelit tiruan 70 detik kemudian di orbit 700 KM dengan kecepatan 7,5 KM per detik.

Nuri merupakan kendaraan peluncuran Korea yang dikembangkan secara mandiri oleh Korea Selatan. Keberhasilan peluncuran ini menandakan bahwa Korea telah mengamankan kemampuan transportasi luar angkasanya sendiri.

Sedangkan Naro berhasil diluncurkan pada 2013 dan memiliki mesin tahap pertama yang dibeli dari Rusia. Korea Selatan jadi negara kesepuluh dengan kemampuan self-launching dan jadi negara ketujuh yang meluncurkan satelit kelas praktis dengan berat lebih dari 1 ton.

Ini membuktikan Korea Selatan mampu menyusul negara lainnya, yakni Rusia, AS, Eropa, Cina, Jepang, dan India.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini