Korban Tewas Ledakan di Bandara Kabul Jadi 110 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Jumlah korban meninggal dunia akibat dua ledakan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, bertambah menjadi 110 jiwa, termasuk 13 di antaranya pasukan Amerika Serikat (AS), melansir Al Jazeera.

Sebagaimana diketahui, dua bom diledakkan oleh pelaku bom bunuh diri di dekat Gerbang Biara ke bandara tempat warga Afghanistan berbaris untuk memasuki bandara yang diamankan AS. Bom kedua dekat dengan Baron Hotel di mana banyak warga Inggris telah menunggu evakuasi.

Sementara dari pihak Taliban, sebanyak 28 dilaporkan meninggal dunia. Kabar tersebut dilaporkan oleh seorang pejabat Taliban yang kini berjanji bahwa kelompok tersebut akan meningkatkan keamanan di Bandara Kabul untuk mencegah teroris di masa mendatang.

“Kami telah kehilangan lebih banyak orang daripada orang Amerika Serikat,” kata seorang pejabat Taliban enggan menyebutkan namanya, melansir Reuters, melansir Reuters, Jumat, 27 Agustus 2021.

Sementara korban luka tercatat sebanyak 140 jiwa. Kondisi para korban diperparah oleh kerumunan besar yang berusaha merebut salah satu dari sedikit kursi yang tersisa dalam penerbangan menuju ke luar Afghanistan.

Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari Kabul, bahwa evakuasi kembali dilanjutkan.

“Kami telah melihat sejumlah pesawat lepas landas. Jumlah orang di sekitar bandara meningkat drastis sejak kemarin. Kami telah melihat ribuan orang berebut dinding di sana putus asa untuk mendapatkan beberapa pesawat yang tersisa,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini