Korban Tewas Banjir Bandang Papua Sekarang 63 Orang

Baca Juga

MINEWS.ID, JAYAPURA- Data jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua menjadi 63 orang.

“Data sampai saat ini, 63 orang meninggal dunia dan lebih dari 4000 warga telah dievakuasi,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf M Aidi, minggu 17 Maret 2019.

Saat ini proses evakuasi masih terus dilanjutkan mengingat masih tebalnya lumpur dan banyaknya kayu gelondongan yang terbawa arus banjir bandang tersebut.

Tim prajurit dari Kodam XVII/Cenderawasih yang terjun langsung membantu korban banjir bandang juga memiliki cerita menarik

Itu terjadi saat menyelamatkan seorang balita. Bayi berusia lima bulan itu menurut Aidi ditemukan pukul 10.55 WIT. Kondisinya saat itu hidup, namun ibu dan saudaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Ayah bayi ditemukan selamat tetapi kondisi kejiwaannya sangat terguncang akibat bencana tersebut. Kini bayi itu mendapat perawatan di rumah sakit lapangan di Sentani.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini