MATA INDONESIA, MADAGASKAR – Korban tewas akibat Topan Batsirai yang menerjang Madagaskar terus bertambah. Menurut Kantor Nasional Manajemen Risiko dan Bencana Madagaskar, lebih dari 112.000 jiwa terkena dampak Topan Batsirai, yang diklasifikasikan oleh departemen meteorologi negara itu sebagai badai berbahaya.
Hingga Rabu malam, sedikitnya 92 orang dilaporkan meninggal dunia, sebagian besar di distrik Ikongo selatan. Lebih dari 60.000 jiwa lainnya tetap mengungsi dari rumah dan telah dipindahkan sementara, kata kantor manajemen risiko dan bencana negara itu.
Topan Batsirai menghantam pulau besar di Samudra Hindia pada Sabtu malam akhir pekan lalu, menghancurkan rumah-rumah dan saluran listrik saat menghantam pantai tenggara, melansir Al Jazeera.
Seorang anggota parlemen yang mewakili distrik itu sebelumnya mengatakan jumlah korban tewas tinggi berada di distris Ikono Selatan dan sebagian besar korban tenggelam atau tertimpa reruntuhan ketika rumah mereka runtuh.
Topan Batsirai adalah badai destruktif kedua di Madagaskar dalam dua pekan terakhir, setelah Topan Ana yang menewaskan 55 jiwa dan membuat 130.000 orang mengungsi di wilayah lain di negara itu, lebih jauh ke utara.
Negara kepulauan yang berpenduduk hampir 30 juta itu berjuang dengan kekurangan pangan di selatan, akibat dari kekeringan yang parah dan berkepanjangan.
Program Pangan Dunia mengatakan Topan Batsirai telah memperburuk situasi dengan menghancurkan tanaman padi, buah-buahan, dan sayuran yang hanya dua minggu lagi panen.
Topan tersebut juga menyebabkan banjir yang meluas dan membuat 12 jalan dan 14 jembatan tidak dapat dilalui, memutus beberapa daerah yang terkena dampak terburuk, dan menghambat upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat setempat.