Pemerintah Tepat Tutup Perbatasan Papua untuk Cegah Penyebaran Omicron

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Paulus Waterpauw telah meminta supaya perbatasan negara di Skow, Kota Jayapura dan Sotta, Merauke ditutup total. Alasannya untuk mencegah varian Omicron yang merebak di Indonesia.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menegaskan jika upaya tersebut sudah tepat untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19.

“Itu adalah salah satu upaya untuk melakukan pembatasan sehingga penyebaran Covid-19 bisa lebih dikendalikan, namun tetap prokes tetap harus dilakukan dengan ketat,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Kamis 10 Februari 2022.

Selain pintu resmi, jalan tikus dimana masyarakat dari sebelah (PNG) umumnya menggunakan jalan tikus untuk berbelanja ke wilayah Indonesia untuk mencari kebutuhan bahan makanan.

“Jadi penutupan kita lakukan bukan hanya di pintu resmi tetapi juga jalan-jalan tikus. Saya sudah koordinasi dengan Panglima TNI dan Pangdam XVII/Cenderawasih karena satuan TNI lebih banyak bertugas di perbatasan Skow maupun Sotta,” kata Paulus Waterpauw.

Sementara Juru Bicara Satgas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule menyebut jika varian Omicron telah masuk di Papua. Ia menegaskan jika Papua sudah mengalami peningkatan kasus di sembilan kabupaten dan Kota Jayapura.

Adapun sembilan kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Mimika, Merauke, Biak Numfor, Asmat, Jayawijaya, Mappi, Kepulauan Yapen, Keerom, dan Kabupaten Paniai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini