Koplak, Bukan Cuma Gadai Istri, Hori Lebih Dahulu Jual Anaknya untuk Berjudi

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Hori, lelaki yang menggadaikan istrinya ke lelaki lain, ternyata memiliki kehidupan yang berantakan. Bukan hanya menggadaikan istri, dalam pemeriksaan polisi terungkap dia juga menjual anaknya hanya seharga Rp 500 ribu.

Anaknya dijual saat masih berumur 10 bulan, tujuh tahun lalu. Sang anak dijual kepada seseorang berinisial S.

Menurut pengakuan istri Hori di Markas Polres Lumajang, kini sang anak tidak mau berdekatan dengan dirinya saat bertemu karena dipandang bukan ibunya.

Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban kini terus menyelidiki sepak terjang Hori karena diduga kuat terlibat kasus perdagangan manusia.

“Sesuai keterangan saksi, yang merupakan istri tersangka, ternyata ada kemungkinan terjadinya human trafficking yang terjadi pada anak kandung mereka. Saya bersama Tim Cobra akan terus mengurai benang merah kasus ini,” kata Arsal di Lumajang yang dikutip 15 Juni 2019.

Perilaku aneh tersebut akibat lelaki 43 tahun itu gemar bermain judi dan mabuk-mabukan.

Hori menggadaikan istrinya juga akibat tidak bisa mengelola uang kerjasama dengan rekannya yang bernama Hartono.

Uang Rp 250 juta tersebut dia sebutkan untuk menjalankan bisnis tambak udang di Banyuwangi dengan sistem bagi hasil.

Hartono yang sedang berada di Malaysia menyetujui perjanjian itu dan menyerahkan semua urusan bisnis kepada Hori. Hori menjanjikan setiap bulan dirinya memberikan uang Rp 5 juta sebagai hasil kerja sama. Namun, Hartono mengaku tidak pernah mendapat uang yang dijanjikan selama itu.

Ternyata, hal ini bertolak belakang dengan penjelasan dari Hori. Hori mengatakan usaha tambak udang dijalankan oleh orang lain. Sementara dirinya menekuni bisnis ayam Filipina. Saat dikorek, Hori mengaku semua ayamnya terserang flu burung sehingga mati.

Berita Terbaru

Pemerintah Pastikan Peran Aktif UMKM dalam Sukseskan Program Strategis Pemerintah

Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional. Melalui kebijakan dan berbagai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini