“Kopi Kenangan” Menambah Panjang Daftar Unicorn Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satu lagi start up asal Indonesia yang naik kelas menjadi unicorn yaitu “Kopi Kenangan” setelah Senin 27 Desember 2021 mendapat suntikan dana Seri C Tahap Pertama senilai 96 juta dolar AS atau Rp 1,3 triliun.

Akibatnya, “Kopi Kenangan” menjadi perusahaan New Retail F&B Unicorn Pertama di Asia Tenggara.

Apa sebenarnya “Unicorn” itu? Begini penjelasannya;

Istilah “unicorn” merujuk pada salah satu perusahaan startup (rintisan) besar. Kata itu juga sering digunakan untuk mengklasifikasikan kelas perusahaan dari sisi finansialnya.

Dari sisi finansialnya, unicorn merujuk pada startup atau perusahaan rintisan dengan valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau Rp 14,2 triliun.

Namun tidak semua bidang usaha yang baru dirintis bisa digolong sebagai startup. Hanya perusahaan yang berbasis teknologi dan informasi, internet seperti pengembang aplikasi digital di bidang jasa pembayaran, transportasi, maupun perdagangan saja yang termasuk di dalamnya.

Sebuah riset mengatakan setidaknya ada lebih dari 400 startup yang bergelar unicorn di seluruh dunia pada 2020. Di awal perkembangannya hanya ada 39 unicorn.

Di Indonesia ada enam perusahaan startup yang berhasil menjadi unicorn. Beberapa perusahaan startup Indonesia yang masuk ke dalam daftar perusahaan unicorn adalah:

  1. Gojek
    Perusahaan yang berbasis teknologi informasi pada sektor transportasi itu menjadi salah satu perusahaan asal Indonesia yang pertama tergolong unicorn.

Perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim, kini Mendikbudristekdikti, pada 2010 itu awalnya hanya menawarkan layanan transportasi berbasis ojek online.

Seiring berkembangnya zaman perusahaan ini membuat aplikasi mobile untuk memudahkan pemesanan pada 2015. Sejak pertama kalinya dirilis, Gojek sudah mendapatkan jumlah pengguna yang fantastis.

Karena dengan cepat meraih jumlah pengguna yang fantastis ini, Gojek juga cepat berevolusi. Kini Gojek telah mempunyai 20 layanan dalam aplikasinya.

Gojek bahkan mampu menopang perekonomian Indonesia dengan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Gojek menyandang gelar unicorn sejak Agustus 2016 setelah mengantongi dana lebih dari 1 miliar dolar AS. Kini Gojek sudah digolongkan perusahaan decacorn atau setingkat di atas unicorn.

  1. Bukalapak
    Bukalapak merupakan startup yang bergerak di bidang marketplace atau perusahaan yang menyediakan sarana jual-beli dari konsumen ke konsumen.

Pada 2017 Bukalapak resmi menyandang gelar unicorn setelah mendapatkan dana dari Elang Mahkota Teknologi atau EMTEK.

Kini marketplace melayani lebih dari 6 juta pelapak dan 5 juta mitra Bukalapak dengan lebih dari 90 juta pengguna aktif.

Startup ini berencana menjadikan perusahaannya lebih peduli dengan lingkungan.

  1. Tokopedia
    Startup asal Indonesia yang didirikan pada 2009 lalu oleh William Tanuwidjaja dan Leontinus Alpha Edison ini bergerak di bidang e-commerce. Tokopedia sendiri menyandang predikat unicorn setelah delapan tahun berdiri.

Tokopedia menyandang predikat unicorn setelah mendapat 1,3 miliar dolar AS. Perusahaan itu sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia karena pada 2020 diklaim telah menguasai 1,5 persen ekonomi negara kita.

E-commerce itu tercatat telah memfasilitasi transaksi 7,2 juta UKM yang bergabung dan jumlah pengguna aktif mencapai 90 juta orang.

  1. Traveloka
    Traveloka juga menjadi salah satu perusahaan startup asal Indonesia yang juga menyandang predikat unicorn. Perusahaan yang didirikan Ferry Unarfi dan dua rekannya pada 2012 itu bergerak di bidang layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online dengan berfokus pada perjalanan domestic di Indonesia.

Traveloka pernah mendapat dana investasi dari perusahaan Amerika Serikat, yakni Expedia senilai 350 juta dolar AS. Predikat unicorn itu didapatkan Traveloka pada 2017 yang memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar industri travel di Indonesia.

  1. OVO
    Perusahaan lain asal Indonesia yang menyandang predikat unicorn adalah OVO. Perusahaan itu ditetapkan sebagai unicorn dengan valuasi sebesar 2,8 miliar dolar AS.

Pada 2018, OVO telah menjalankan lebih dari 1 miliar transaksi. Perusahaan itu juga telah menjadi unicorn pembayaran digital di ASEAN.

  1. JD.id
    JD.id merupakan perusahaan yang fokus pada jual-beli online yang mulai beroperasi di Indonesia sejak 2015.

Di akhir 2016 bisnis JD.id berkembang pesat di Indonesia, bahkan bisa menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia.

Platform penyedia jual-beli online itu meraih pendanaan senilai 1 miliar dolar AS setelah mengikuti joint ventures dengan beberapa perusahaan pendanaan besar. (Reporter : Indah Suci Raudlah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini