MATA INDONESIA, FAKFAK – Sebagai upaya mewujudkan pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, pemerintah mewujudkan pembangunan Pasar Thumburuni di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Pembangunan ini dengan skema Multi Years Contract (MYC) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2021-2023 senilai Rp 104 miliar.
Pengerjaan Pasar Thumburuni dengan kegiatan ground breaking pada Rabu 9 Februari 2022. Targetnya rampung dalam 570 hari pengerjaan. Adapun Pasar Thumburuni adalah pasar pertama di Pulau Papua yang mengimplementasikan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan penerapan Building Information Modelling (BIM).
”Harapan kami, penerapan prinsip bangunan gedung hijau bukan hanya dalam tahap perencanaan, tetapi juga pelaksanaan, serta operasi dan pemeliharaan,” ujar Direktur Prasarana Strategis Essy Asiah.
Pasar ini akan berdiri di lahan seluas 9.568 meter persegi dengan luas bangunan sebesar 13.563 meter persegi. Selain itu, Pasar Thumburuni akan dibangunan dengan ketinggian 4 lantai dan mencakup sejumlah 974 unit los dan 166 unit kios.
Pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Bupati Fakfak terkait permohonan pembangunan kembali Pasar Thumburuni yang terbakar akibat bencana kerusuhan sosial tahun 2019 lalu. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi pasar sebagai prasarana perdagangan sekaligus perekonomian rakyat serta menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata dan lebih baik.
Sedangkan harapannya, infrastruktur baru tersebut dapat mengakomodir aktivitas pedagang dan memenuhi kebutuhan pokok, pakaian dan elektronik masyarakat sekitar.
“Tidak lupa agar penyedia jasa melakukan 5T, yaitu tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat administrasi dan tepat manfaat agar menjadi pasar yang bermanfaat untuk pedagang dan juga rakyat setempat,” ujar Essy.