MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktivitas Gunung Merapi saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda reda. Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, Merapi pada Minggu 6 Desember 2020 mengalami 47 kali gempa guguran mulai dari pukul 00.00-24.00 WIB.
Selain gempa guguran, Merapi juga mengalami gempa hybrid atau fase banyak tercatat 259 kali, 45 kali gempa hembusan, 30 kali gempa vulkanik dangkal, dan satu kali gempa frekuensi rendah.
Menurut keterangan Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Senin 7 Desember 2020, teramati awan berwarna putih dengan intensitas tebal, setinggi 50 meter di atas puncak.
Kemudian, juga terdengar dua suara guguran dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dengan intensitas lemah hingga sedang.
Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 11 cm per hari.
BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.