Kala Iwan Fals Ciptakan Lagu Sindir Menteri yang Korupsi: Ampun Pemerintah, Ampun!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyanyi legendaris, Iwan Fals turut mengomentari kasus menteri-menteri Indonesia yang tertangkap kasus korupsi belakangan ini. Bukan dengan cuitan atau semacamnya, melainkan melalui sebuah lagu yang ia ciptakan untuk kondisi negara ini.

Lagu tersebut diberi judul, ‘+ Almari’ yang diunggah di akun YouTube Iwan Fals Official. Dalam channel itu, Iwan menyanyikan lagu ciptaanya sembari memainkan gitar.

“Salam oi, baru kemarin Menteri KKP diperiksa KPK. Barusan baca, Mensosnya sekarang yang diperiksa jadi tersangka. Korupsi dana bansos, aduh gimana sih. Tega amat ya!” kata Iwan di awal videonya.

Tak lama, Iwan segera menyanyikan lagu ciptaannya tersebut menggunakan gitarnya. Dari lagu barunya itu, terdengar liriknya cukup menyentil dan menyindir kasus korupsi yang belakangan ini dilakukan oleh Menteri Sosial, Juliari Batubara dan Menteri KKP, Edhy Prabowo.

“Jadi tambah semangat, tambah bergairah, korupsinya semakin menjadi-jadi, semakin-makin,” begitulah sepenggal lirik lagu barunya.

Tak sampai di situ, Iwan juga menyelipkan lirik menyentil lainnya di lagunya. Ia mengatakan “ampun pemerintah, ampun” sebagai bentuk keresahannya pada negeri ini.

Sebelumnya, Iwan juga sempat berkomentar lewat cuitannya di Twitter pada Minggu 6 Desember 2020, usai Menteri Sosial, Juliari Batubara tertangkap atas kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19. Tweet tersebut sudah sukai lebih dari 500 akun pengguna Twitter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini