KLHK: Sampah Plastik Benar-Benar Jadi Ancaman Serius

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Sampah plastik benar-benar menjadi ancaman bagi lingkungan hidup manusia jika masih ditangani seperti sekarang. Sebab jumlahnya sudah hampir 20 persen dari seluruh sampah masyarakat Indonesia.

“Kalau biasa-biasa saja menanganinya sampah plastik ini menjadi ancaman serius bagi lingkungan,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati dalam Rapat Kerja Teknis Adipura Tahun 2019 di Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.

Dia memperlihatkan tren peningkatan sampah plastik menunjukkan tren yang sangat memprihatinkan.

Jika pada 1995, komposisi sampah plastik masih tercatat pada kisaran sembilan persen, 10 tahun berikutnya menjadi 11 persen.

Pada 2016 meningkat lagi menjadi 16 persen. Jika tingkat peningkatannya konstan saat ini mungkin berkisar pada angka 20 persen.

Dia menyebutkan persoalan lain dalam pengelolaan sampah tersebut adalah masih terbatasnya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan tingkat pelayanannya.

Pelayanan yang terbatas itu, menurut dia masih menjadi faktor yang dominan dalam pengelolaan sampah.

Sementara itu, TPA open dumping di seluruh Indonesia juga masih ada sekitar 55,56 persen.

Masih banyaknya TPA open dumping, tambahnya juga terus memperburuk kondisi lingkungan dan mengganggu kesehatan warga di sekitarnya.

Karena itu, dia meminta semua pihak untuk terus meningkatkan upaya penanganan sehingga persoalan sampah, khususnya sampah plastik, tidak semakin memperburuk kondisi lingkungan dan menekan kehidupan masyarakat.

 

https://www.minews.id/gaya-keren-menteri-susi-pamer-sneakers-converse-dari-plastik/

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Banjir, Saluran Irigasi Dinilai Perlu Perbaikan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Rabu 25 Desember 2024 mengakibatkan banjir dan merendam dua bangunan sekolah dasar (SD). Debit air yang meluap menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meski begitu, air sudah surut pada Minggu 29 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini