MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyerukan kekuatan militer maksimum dan pencegahan perang nuklir yang lebih besar. Hal ini dilaporkan kantor berita negara, KCNA, ketika kongres partai yang berkuasa hampir berakhir.
Kongres Partai Kedelapan dilangsungkan kurang dari dua pekan sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden dilantik dan di tengah kemandekan dialog terkait mengakhiri program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan pencabutan sanksi AS.
“Kami akan melakukan segala yang dapat kami lakukan demi meningkatkan pencegahan perang nuklir lebih jauh lagi karena kami membangun kemampuan militer terkuat,” tegas Kim Jong Un dikutip KCNA, melansir Reuters, Rabu, 13 Januari 2021.
Pekan lalu, Kim juga mengatakan akan memperluas kemampuan militer Pyongyang demi mempertahankan negara dengan lebih baik dan menyerukan menempatkan kemampuan pertahanan negara pada tingkat yang jauh lebih tinggi.
Sejak mengumumkan moratorium uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dideklarasikan pada 2018, Kim telah menyerukan kelanjutan produksi senjata nuklir untuk persenjataan negara, meluncurkan serangkaian rudal yang lebih kecil, dan meluncurkan apa yang menjadi ICBM terbesar di Korea Utara.
Kim mengatakan kepada kongres partai pekan lalu bahwa rencana ekonomi lima tahunnya gagal memenuhi ekspektasi karena dipicu sanksi internasional dan krisis yang tak terduga, termasuk pandemi virus corona dan bencana alam.
Secara terpisah, Kim Yo Jong yang merupakan saudara perempuan Kim Jong Un dan anggota Komite Sentral partai, mengkritik militer Korea Selatan karena memantau parade militer di Pyongyang.
Langkah Seoul dianggap sebagai ekspresi bermusuhan Selatan terhadap Utara, katanya dalam pernyataan terpisah. Sementara militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka mendeteksi tanda-tanda, Pyongyang mengadakan parade militer pada Minggu (10/1) malam waktu setempat, untuk kongres Partai Buruh yang berkuasa.