MATA INDONESIA, JAKARTA – Khilafatul Muslimin sudah membuat nomor induk warga sebagai pengganti e-KTP. Tidak kecil, data orang yang memiliki nomor induk warga itu mencapai puluhan ribu.
Penemuan catatan soal nomor induk warga itu saat penggeledahan kantor pusat Khilafatul Muslimin di Telukbetung, Bandar Lampung.
Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut atas penangkapan dua tersangka di Bandar Lampung dan dua tersangka lain di Medan dan Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan polisi juga mendapatkan catatan pembukuan keuangan serta tabungan buku rekening penampung. ”Kami menemukan data penduduk Khilafatul Muslimin se-Indonesia yang sampai dengan sore hari ini sudah kami temukan. Jumlahnya puluhan ribu,” kata Zulpan, Minggu 12 Juni 2022.
Menurut Zulpan pembuatan nomor itu dari organisasi kepada anggotanya sebagai pengganti nomor induk kependudukan atau NIK yang tertera di e-KTP.
”Ada temuan menarik. Mereka juga telah membuat juga di situ nomor induk warga atau NIW. Nomor induk warga ini oleh Khilafatul Muslimin untuk menggantikan KTP,” ujar Zulpan.
Sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap empat orang yang merupakan petinggi dan pengurus Khilafatul Muslimin.
Keempat orang tersebut tertangkap di tiga titik berbeda pada Minggu 12 Juni 2022. Penangkapan keempat orang itu merupakan hasil dari pengembangan dan pemeriksaan terhadap pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja.
Penangkapan dua orang di Bandar Lampung adalah AA dan IN. Masing-masing dari mereka memiliki peran yang berbeda di kepengurusan Khilafatul Muslimin.
AA memegang jabatan sebagai Sekretaris Khilafatul Muslimin. Ia bertugas menjalankan operasional dan keuangan organisasi. Sedangkan IN berperan menyebarkan doktrin atau paham Khilafatul Muslimin.
”Menyebarkan doktrin melalui sistem pendidikan dan juga pelatihan Khilafatul Muslimin,” ujar Zulpan.
Penangkapan orang ketiga di Medan adalah F. Ia memiliki peran sebagai penanggung jawab keuangan dan pengumpul dana untuk Khilafatul Muslimin.
Sementara penangkapan orang keempat di Bekasi adalah SW.
“Perannya sebagai pengurus dan juga pendiri Khilafatul Muslimin bersama dengan pimpinan tertinggi mereka,” kata Zulpan.
Zulpan menjelaskan bahwa keempat orang tersebut sudah menjadi tersangka. Tiga diantaranya sudah tiba di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan dan penahanan lebih lanjut.
Sementara untuk tersangka F sedang dalam perjalanan menggunakan pesawat dari Medan menuju Jakarta.