Ketua KWI Bantah Isu Pelecehan Seksual di Lingkungan Gereja

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Laporan adanya 56 korban kasus pelecehan di Gereja Katolik yang diterbitkan Paroki Tomang dalam majalah Warta Minggu beberapa waktu lalu dibantah Ketua Presidium Konferensi  Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo.

Ia berkata, KWI tidak pernah mendapat pengaduan tentang pelecehan seksual yang terjadi di lingkungannya. Ignatius juga mempertanyakan kebenaran data yang dirilis media tersebut.

“KWI mana yang membicarakan data itu? Saya sebagai ketua boleh mempertanyakan,” kata Ignatius dalam konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta, Rabu 25 Desember 2019.

Seperti diketahui, Warta Minggu melaporkan setidaknya 56 orang mengalami pelecehan seksual di dalam Gereja Katolik di seluruh Indonesia. Laporan berjudul ‘Pelecehan Seksual di Gereja Indonesia: Fenomena Gunung Es?’ diterbitkan pada Minggu, 7 Desember 2019.

Menurut Ignatius masalah tersebut jika memang terjadi tidak boleh dibicarakan secara umum karena melanggar kode etik.

“Kalau Paus jelas sekali sikapnya, pasti menindak tegas pastur yang menjadi predator dan melakukan pelecehan seksual,” ujarnya. (Maropindra Bagas/RyV)

 

 

 

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini