MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini, banyak negara termasuk Indonesia sedang berjuang melawan lonjakan Covid-19. Langkah yang harus segera dilakukan dalam mempercepat kekebalan komunitas (Herd Community) adalah dengan mengakselerasi vaksinasi masyarakat. Hal ini pun disadari betul oleh Presiden Jokowi.
Bahkan Presiden sudah berkali-kali mengingatkan jajarannya untuk mempercepat uapaya vaksinasi. Pada bulan Juli ini, presiden menargetkan 34 suntikan atau lebih dari 1 juta per hari. Kemudian di bulan Agustus, ia menargetkan 43 suntikan.
Presiden juga sudah memberikan target vaksinasi atau sekitar 1, 5 juta per hari atau pernah menantang 2 juta per hari. Untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan keterlibatan seluruh jajaran pemerintahan, termasuk Kemenkes, Polri, TNI hingga Badan Intelijen Negera (BIN).
Sejauh ini BIN sudah melakukan vaksinasi door to door (dari rumah ke rumah) di berbagai Provinsi. Namun demikian, ada pihak tertentu seperti Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesi (KAMI ) yang memprotes keterlibatan BIN dalam percepatan vaksinasi masal.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari Direktur Eksekutif Institute For Peace and Security Studies (IPSS) Dr Sri Yunanto. Ia mengatakan bahwa BIN dan seluruh jajaran terutama aparatur negara dan juga komponen masyarakat justru harus terlibat dalam program vaksinasi.
Ia pun mengemukakan beberapa alasan yaitu yang pertama, Covid-19 merupakan ancaman keamanan dan keselamatan yang paling serius bagi bangsa Indonesia dan umat manusia.
“Kedua, pemerintah memerlukan tambahan tenaga vaksinasi untuk menjangkau wilayah Indonesia yang luas,” kata Yunanto kepada Mata Indonesia News, Kamis 22 Juli 2021.
Ketiga, BIN merupakan institusi negara dengan jangkauan nasional yang mempunyai kapasitas pengelolaan informasi dan kemampuan penggalangan. “Baik penggalangan para nakes dan penggalangan masyarakat,” ujar pengamat politik dan keamanan tersebut.
Yunanto pun menegaskan bahwa keterlibatan BIN dalam vaksinasi door to door merupakan bagian dari penggalangan untuk mempercepat target vaksinasi dan menyelamatkan masyarakat.
“Apalagi cara door-to door itu akan menghindarkan masyarakat dari kerumunan dan pelayanan jemput bola, dimana masayarakat sedang Work From Home karena PPKM Darurat. Jadi langkah BIN ini pasti dinantikan dan mendapat dukungan masyarakat seperti dari Pemuda Muhammadiyah melalui ketuanya Sunanto (Cak Nanto),” katanya.