Kepala Suku Besar Kuri Wamesa-Soug Dukung Pembangunan Jalan Trans Papua Barat

Baca Juga

MATA INDONESIA, TELUK WONDAMA – Progres pembangunan jalan trans Papua Barat sepanjang 71 kilometer yang menghubungkan empat kecamatan dan dua kabupaten tersebut mendapat dukungan dari salah satu pemuka adat di Kabupaten Teluk Wondama. Dia adalah Kepala Suku Besar Kuri Wamesa-Soug Sefnat Kurube.

Ia pun memberikan restu atas keberlangsungan proyek tersebut di wilayah adatnya. Hal ini disampaikannya setelah ada tuntutan hak ulayat masyarakat adat di sebagian jalur proyek jalan tersebut.

“Saya menjamin tuntutan hak ulayat masyarakat adat tidak akan menghambat progres peningkatan jalan trans Papua Barat demi kepentingan umum,” katanya, dikutip dari Republika Senin 15 November 2021.

Ia juga menjelaskan bahwa tuntutan hak ulayat masyarakat sekitar areal proyek nasional ini sudah menjadi perhatian Pemerintah daerah setempat sebagaimana kesepakatan yang sudah dibangun sebelumnya bersama masyarakat adat pemilik hak ulayat.

“Tuntutan ganti rugi hak ulayat memang ada, tapi itu akan diselesaikan secara bertahap oleh Pemerintah Daerah, namun proyek nasional ini tetap harus berjalan demi kepentingan pembangunan,” ujarnya.

Menurutnya, terbukanya akses jalan justru akan berdampak positif dalam upaya pemerataan pembangunan hingga pelosok daerah termasuk wilayah adatnya.

Ia pun berharap pemerintah daerah agar tidak mengabaikan hak dan kepentingan masyarakat adat, mengingat jalur trans Papua Barat melalui tanah adat masyarakat yang juga terdapat tempat-tempat keramat secara kearifan lokal masyarakat setempat.

“Agar tidak menimbulkan konflik sosial antara sesama masyarakat adat, hingga berdampak pada ternganggunya kegiatan peningkatan jalan trans tersebut,” katanya.

Diketahui proyek prioritas Presiden Jokowi sejak tahun 2015 ini telah memasuki tahap peningkatan jalan yang menghubungkan tiga kecamatan di wilayah kabupaten Teluk Wondama yakni Nikiwar, Windesi, Werabur dan Werianggi, hingga kecamatan Tahota wilayah kabupaten Manokwari Selatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini