MATA INDONESIA, JAKARTA-44 ton cocopeat asal Sulawesi Utara (Sulut) mulai diekspor ke Korea Selatan (Korsel). Produk unggulan Sulut ini berhasil dipasarkan oleh Komunitas millenial Sulawesi Utara (Sulut) Go Ekspor dengan nilai ekonomi mencapai Rp 500 juta.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan mengatakan mengapresiasi anak-anak muda yang tergabung dalam komoditas tersebut telah berhasil mengekspor produk yang selama ini bahan bakunya sebenarnya berasal dari limbah pabrik olahan turunan kelapa.
“Proses pemasaran dengan fasilitas digital yang tentu sudah dekat dengan milenial sekarang ini, saya rasa itu kelebihan mereka, tinggal bagaimana memanfaatkan peluang,” ujarnya.
Produk turunan kelapa, termasuk cocopeat, merupakan komoditas unggulan Provinsi Sulut dan di setiap proses ekspornya untuk memenuhi persyaratan masing-masing negara tujuan, komoditas tersebut rutin disertifikasi oleh Karantina Pertanian Manado sebelum diekspor ke berbagai negara.
Ketua Komunitas Sulut Go Ekspor Alan mengatakan komoditas pertanian yang berhasil diekspor sebanyak satu kontainer
“Jadi buyer bayar 50 persen duluan dan melunasinya saat barang sampai,” katanya.
Ia berpesan untuk para kaum millenial jangan takut untuk melangkah terjun ke dunia bisnis. “Melalui komunitas ini kita bangun daerah sendiri melalui ekspor, tentu hal tersebut harapannya kita juga mendapat support penuh dari pemerintah terkait,” katanya.
Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang berharap akan banyak muncul sosok milenial asal Sulut yg berkecimpung di dalam dunia perdagangan ekspor, khususnya pada sektor pertanian melalui program unggulan Kementan yakni Gratieks.
Cocopeat atau bisa disebut coco coir maupun coco fiber merupakan sebuah media tanam alternatif yang bisa digunakan untuk budi daya berbagai jenis tanaman, khususnya hidroponik.
Bahan utama media tanam ini terbuat dari sekam atau tempurung buah kelapa yang diolah atau dihaluskan, sehingga menjadi butiran-butiran seperti serbuk kayu. Cocopeat sangat baik untuk dijadikan media tanam karena seimbang dalam mempertahankan kelembaban, artinya tanaman tidak mudah layu karena air yang tersimpan cukup lama pada cocopeat.