MATA INDONESIA, JAKARTA – Keamanan vaksin Covid19 dari Sinovac yang akan digunakan Indonesia sudah baik dan diaudit kehalalannya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tinggal menunggu uji keefektifannya sebelum siap diberikan ke seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kepala BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito saat memberi keterangan pers bersama juru bicara Pemerintah Covid19, dr. Reisa Broto Asmoro, Kamis 17 Desember 2020.
Menurut Penny, dari segi mutu vaksin itu sudah memenuhi cara produksi obat yang baik sehingga selama uji klinis tidak ada efek samping yang kritis dari para relawan.
Selain itu, vaksin itu sudah dilakukan audit kehalalan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama BPOM, Kementerian Kesehatan dan Bio Farma saat inspeksi ke Cina beberapa waktu lalu.
“Sekarang aspek efektivitas yang masih kita tunggu. Jadi dianalisa melalui pengambilan sampel darah dan pengujian di laboratorium,” ujar Penny.
Menurutnya, dari situlah akan terlihat seberapa besar vaksin tersebut memberikan efektivitas terhadap peningkatan antibodi kita.
Dia menegaskan ada standar antibodi tertentu yang sudah ditetapkan bahwa suatu vaksin bisa dikatakan bahwa vaksin itu efektif.
Setelah itu dilihat juga dilihat kemampuannya untuk menetralisir virus yang masuk ke badan kita.
EUA oleh Badan POM diukur melalui penyuntikan subjek (relawan) yang kedua kalinya. Setelah subjek kembali ke masyarakat, proses evaluasinya biasanya dihitung dalam waktu 3 bulan, 6 bulan, dengan memperhatikan apakah ada kasus yang terjadi.