Kementerian PUPR: Butuh Rp 100 Miliar Perbaiki Bangunan Rusak di Jayapura

Baca Juga

MINEWS.ID, JAYAPURA  -  Meski masih dalam pendataan, namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan butuh Rp 100 miliar untuk memperbaiki bangunan pemerintah yang rusak akibat aksi massa tersebut. Hal itu diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono di Jayapura, Selasa 3 September 2019.

Dana tersebut untuk memperbaiki 10 kantor pemerintah yang rusak akibat dibakar maupun dirusak oleh pengunjuk rasa.

Saat ini, kementerian tersebut sedang mendata bagunan yang rusak dan akan dibahas di rapat terbatas. Setelah itu sebagai landasan hukum pelaksanaannya bakal dikeluarkan peraturan presiden (Perpres).

Setelah Perpres diundangkan, kementerian itu baru bisa bekerja, tentu saja setelah puing-puing hasil unjuk rasa anarkis dibersihkan.

Kementerian itu akan mengerahkan seluruh peralatan yang dimilikinya untuk mempercepat pembersihan tersebut. Termasuk rumah atau toko milik masyarakat yang rusak.

Menteri PUPR dan rombongan ke Jayapura benar-benar hanya melihat kantor-kantor yang dibakar dan dirusak saat unjuk rasa anarkis beberapa waktu lalu. Setelah itu langsung kembali lagi ke Jakarta menggungkan pesawat komersial.

Unjuk rasa anarkis yang terjadi Kamis 28 Agustus 2019  menyebabkan aktivitas Jayapura dan sekitarnya lumpuh karena sejumlah bangunan termasuk warung milik warga ludes terbakar. Hingga saat ini warga yang rumahnya ludes terbakar masih mengungsi di Mako Lantamal X Jayapura.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini