Kemenkeu Berencana Gandeng Fintech Swasta Salurkan Bansos

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Demi melancarkan penyaluran bantuan sosial (bansos) di daerah terpencil atau 3T, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana untuk menggandeng perusahaan penyelenggara teknologi finansial (fintech) swasta. Menurut Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Saiful Islam, saat ini pihaknya baru menjajaki dengan LinkAja, yang merupakan layanan keuangan digital BUMN.

“Kalau mereka meng-cover atau menawarkan kira-kira apa yang mereka bisa kontribusikan untuk kelancaran program pemerintah yang penerimanya bisa puluhan bahkan ratusan juta itu, kami sangat terbuka,” ujarnya di Jakarta, Kamis 27 Mei 2021.

Saiful mengatakan bahwa selama ini pemerintah bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk menyalurkan bansos ke daerah terpencil. Maka untuk mempercepat dan meningkatkan penyaluran, pihaknya memiliki gagasan untuk bekerjasama dengan Fintech swasta.

“Sehingga penggunaan dari kartu tidak harus lagi diperlukan bagi penerima manfaat sepanjang mereka memiliki perangkat seluler dan bekerjasama dengan salah satu pemilik fasilitas, LinkAja misalnya. Tidak tertutup kemungkinan fintech lainnya,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Sekretariat DNKI sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengungkapkan, pihaknya sudah mendekati beberapa fintech skala besar untuk menggelar pilot project yang nantinya dijadikan sebagai pedoman dalam penyaluran bansos.

Ia menjelaskan bahwa fintech yang tengah didekati berjenis payment, clearing, settlement. Mereka merupakan fintech yang khusus memberikan layanan sistem pembayaran dan uang elektronik. Sayangnya, ia masih belum menjelaskan secara detil soal nama fintech yang sudah didekati hingga saat ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini