Kemendagri Pastikan Masalah Beasiswa Mahasiswa Papua di Luar Negeri, Selesai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berlanjutnya beasiswa khusus untuk mahasiswa asli Papua yang belajar di luar negeri dipastikan Kementerian Dalam Negeri.

Kementerian tersebut mengirim tim ke Papua untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Beasiswa itu bagi mahasiswa yang bersekolah di Amerika Serikat, Australia, Inggris dan beberapa negara lainnya.

“Bapak Menteri Dalam Negeri menugaskan kami, untuk memastikan penganggaran beasiswa bagi mahasiswa yang tugas belajar di luar negeri,” ujar Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Agus Fatoni melalui siaran pers, Rabu 2 Februari 2022.

Fatoni masuk dalam tim bersama Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Direktorat Jenderal Bina Keuda.

Selain itu, tim teknis berada di Jayapura untuk melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.

Fatoni menegaskan, koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota menjadi kunci keberhasilan program beasiswa luar negeri ini.

Sebab, peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan salah satu program prioritas utama Presiden Joko Widodo.

Menurut Fatoni, pembayaran beasiswa luar negeri tahun 2021 akan diselesaikan sesuai invoice setiap universitas.

Sementara beasiswa pada 2022 skema pembiayaannya sudah disiapkan.

Pemprov Papua perlu duduk bersama dengan pemerintah kabupaten/kota membahas dan menyepakati kelanjutan beasiswa itu.

“Rencana Gubernur (Papua) dan bupati/wali kota akan melakukan rapat koordinasi tanggal 15 (sampai) 18 Februari 2022 membahas beasiswa ini (mahasiswa Papua),” kata Fatoni.

Masalah beasiswa mahasiswa Papua sebelumnya juga telah dibahas kementerian/lembaga.

Kementerian Dalam Negeri juga dibahas bersama Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Atase Pendidikan di Kedubes Amerika, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan Pemprov Papua.

Sementara itu, Kepala BPSDM) Provinsi Papua menyampaikan, keterlambatan pembayaran beasiswa tahun 2021.

Hal itu karena belum diserahkannya tagihan atau invoice untuk semester musim gugur dari pihak kampus kepada Pemprov Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini