Mata Indonesia, Kulon Progo – Musim kemarau 2025 diperkirakan akan mulai terjadi pada pertengahan tahun ini. Masyarakat, termasuk di wilayah Kulon Progo, diimbau untuk menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi kekeringan saat kemarau tiba.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini akan berlangsung secara normal.
“Kemarau tahun ini, terutama di Pulau Jawa, diprediksi normal, tidak seperti tahun lalu,” ungkap Warjono, Rabu 30 April 2025.
Ia menambahkan, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juni hingga September 2025. Durasi ini sesuai dengan kondisi musim kemarau pada umumnya.
Sebagai perbandingan, musim kemarau 2024 berlangsung lebih panjang akibat fenomena El Nino. Sementara itu, pada tahun 2025, musim kemarau diprediksi lebih singkat karena dipengaruhi fenomena La Nina.
“Normalnya, musim kemarau berlangsung dari April hingga September, sedangkan musim hujan terjadi mulai Oktober hingga Maret,” jelas Warjono.
Saat ini, hujan masih akan turun hingga Mei karena adanya musim pancaroba atau masa peralihan. Namun, intensitas hujan diperkirakan menurun seiring memasuki puncak kemarau.
Warjono mengimbau masyarakat Kulon Progo untuk memanfaatkan curah hujan yang masih terjadi, salah satunya dengan memanen air hujan untuk persediaan.
“Air hujan yang ditampung bisa digunakan sebagai cadangan apabila terjadi kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih fokus pada upaya antisipasi dan penanganan bencana hidrometeorologi.
Menurut Budi, BPBD Kulon Progo belum melakukan koordinasi khusus terkait musim kemarau karena diprediksi kekeringan tahun ini tidak separah tahun sebelumnya.
“Meski begitu, kami tetap akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyiapkan langkah-langkah penanganan menghadapi musim kemarau,” jelas dia.