MATA INDONESIA, MOSKOW – Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa pihak keluarga dari pasukan Rusia yang gugur di medan perang akan mendapatkan santunan atau kompensasi finansial.
Pun dengan tentara yang mengalami cedera dan harus mengakhiri kariernya saat terjun dalam operasi militer skala penuh di Ukraina. Putin mengatakan bahwa keluarga korban akan menerima kompensasi hingga 5 juta Rubel atau sekitar 654 juta Rupiah.
Sebelumnya dan untuk yang pertama kalinya, pemerintah Rusia mengumumkan bahwa lebih dari 500 tentaranya gugur dan 1,500 tentara mengalami luka-luka. Namun, pihak Ukraina melaporkan angka tersebut bisa lebih tinggi.
“Sayangnya, kami mengalami kerugian, dan tugas kami adalah untuk mendukung keluarga militer kami yang berjuang untuk rakyat kami, rakyat Rusia,” kata Putin dalam sambutan yang disiarkan televisi, melansir Daily Mail, Jumat, 4 Maret 2022.
Pada kesempatan yang sama, Putin yang telah menjabat sebagai pemimpin Rusia sejak 2012 itu juga mengklaim warga Ukraina yang membela Tanah Air mereka sebagai gangster ekstrem.
“Kepada semua anggota keluarga dari semua prajurit yang meninggal dunia, mereka akan menerima pembayaran asuransi dan setiap anggota keluarga mereka akan menerima kompensasi finansial,” kata Putin dalam pertemuan virtual dengan dewan keamanannya.
“Tetapi lebih dari itu, saya percaya bahwa perlu untuk menetapkan pembayaran tambahan kepada militer dan pasukan lain yang berpartisipasi dalam operasi ini dalam jumlah 5 juta Rubel,” sambungnya.
Seperti yang sudah disampaikan di atas, semua tentara yang berpartisipasi dalam invasi ke Ukraina akan menerima pembayaran tambahan, pembayaran asuransi, ditambah kompensasi untuk cedera apa pun jika seorang tentara tidak dapat melanjutkan dinas militernya sebagai akibat dari operasi ini.
“Mereka akan menerima pembayaran 2,9 juta rubel dan ini sudah diatur dalam undang-undang. Saya juga percaya kita perlu memastikan pembayaran tambahan kepada staf Menteri Pertahanan dan personel yang terluka dalam jumlah 3 juta rubel,” kata Putin.
“Saya ingin menekankan lagi bahwa perwira dan tentara yang kami berjuang untuk Rusia demi kehidupan damai warga Donbass untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina sehingga kami tidak memiliki siapa pun yang mengancam kami di perbatasan kami, termasuk mengancam kami dengan senjata nuklir,” tuturnya.
“Kami bangga dengan militer kami. Kami akan mengingat rekan-rekan kami yang gugur, kami akan melakukan segalanya untuk menghidupi keluarga mereka, anak-anak mereka untuk mendukung pendidikan mereka. Dan saya meminta Anda untuk menghormati mereka dengan mengheningkan cipta selama satu menit,” tuntasnya.