Kelompok Berkaos Hitam Siap Melawan Junta Myanmar

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Sekitar 120 pemuda melakukan latihan fisik di sekitar hutan berlumpur. Dalam rekaman video yang tersebar, kelompok ini juga turut menyanyikan lagu yang dalam bahasa Myanmar berarti siap berperang untuk rakyat.

Kelompok ini memproklamirkan diri sebagai kekuatan tempur baru melawan junta militer Myanmar. Pendiri kelompok, Mon Mon mengatakan, Pasukan Pertahanan Bersatu merupakan pengunjuk rasa yang menentang kudeta dan melarikan diri dari tindakan represif di mana ratusan demonstran dibunuh oleh pasukan keamanan.

Berdasarkan gambar yang diterbitkan Reuters, kelompok tersebut mendapatkan pelatihan dari tentara etnis di perbatasan Myanmar –sebuah tanda krisis yang semakin parah di negara berpenduduk 53 juta orang tersebut.

“Kami di sini untuk menghadiri pelatihan militer selama tiga bulan dan kami semua memiliki satu tujuan, revolusi! Mayoritas anggota berusia 20-an yang merupakan pelajar. Beberapa adalah orang dewasa berusia sekitar 35 tahun, 40 tahun, tetapi banyak di antaranya adalah Generasi Z,” tutur Mon Mon, melansir Reuters, Selasa, 27 April 2021.

Mon Mon mengungkapkan bahwa kelompok yang saat ini menjalani pelatihan berjumlah 250 orang, sebanyak 20 orang di antaranya merupakan perempuan. Ia menambahkan, organisasi tersebut memiliki sekitar 1,000 orang di seluruh Myanmar.

Mon Mon menambahkan banyak dari mereka yang mendapatkan pelatihan militer berasal dari garis depan protes, di mana para pemuda yang membawa perisai darurat dan dipersenjatai dengan ketapel dan senapan angin telah menghadapi tentara yang dilengkapi dengan senjata medan perang.

Putra tertua Mon Mon termasuk di antara 15 orang pertama yang dilatih, katanya, menjelaskan periode pelatihan dari 10 hari hingga tiga bulan sehingga beberapa orang akan kembali ke rumah persembunyian untuk memulai tindakan melawan aparat militer Myanmar.

“Selama 10 hari pelatihan, itu adalah pelatihan yang sangat dasar. Mereka akan tahu bagaimana cara merakit dan membongkar serta akan bisa menembakkan tiga peluru. Pelatihan satu setengah bulan mencakup pelatihan bahan peledak dan pelatihan menembak,” katanya.

Kelompok tersebut sejatinya tidak cukup besar untuk beroperasi secara independen sehingga perlu bekerja sama dengan kelompok etnis bersenjata atau Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang belum lama ini dibentuk kelompok oposisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini