Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Daerah Terpencil dan Serap Jutaan Tenaga Kerja

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Koordinator Generasi sawit, Luthfi Harisma mengatakan, kelapa sawit telah terbukti bertahan di masa sulit pandemi Covid-19. Hasil devisa ekspor sawit mampu mencapai Rp 300 triliun per tahun serta mampu menyerap tenaga kerja dan petani hingga 16 juta orang.

“Produk turunannya digunakan dalam barang konsumsi sehari-hari masyarakat sehingga harganya menjadi terjangkau,” katanya.

Namun, disisi lain, dirinya khawatir dengan narasi negatif yang gencar terhadap sawit berisiko buruk bagi perkembangan ekonomi nasional dan daerah. Lutfi juga berpendapat bahwa stigma negatif tersebut dapat dimanfaatkan oleh negara-negara kompetitor Indonesia dalam persaingan minyak nabati dunia.

“Stigma negatif yang dilontarkan Green Peace dan LSM anti sawit secara terus menerus, berpotensi melemahkan upaya pemulihan ekonomi Indonesia khususnya di masa pandemi saat ini,” katanya.

Luthfi mencontohkan, kampanye anti biodiesel dan sawit yang dilontarkan Green Peace baru-baru ini yang menuding biodiesel sawit meningkatkan deforestasi. “Informasi yang disampaikan tidak valid dan tidak akurat,” katanya.

Menurut Luthfi, data menunjukkan pada tahun 2017 sampai dengan 2020, laju deforestasi Indonesia stabil dan bahkan menurun tajam 75 persen di tahun 2019-2020,0pada periode yang sama di mana Indonesia menerapkan mandatori biodiesel sawit B20 dan kemudian meningkat menjadi B30.

“Jadi jelas, tidak ada korelasi antara peningkatan konsumsi biodiesel dari sawit dengan peningkatan deforestasi,” katanya.

Meski begitu, dia memahami banyak pihak anti sawit yang iri dengan kelapa sawit, termasuk LSM. Terlebih kelapa sawit merupakan komoditas yang miliki banyak keunggulan kompetitif.

“Anak muda harus membuka mata dan menyadari betapa pentingnya peran kelapa sawit, jangan mudah menerima dengan bulat informasi negatif sawit dari LSM,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini